Cara Memiliki Percakapan Chat Yang Baik Dengan Pasangan


Berapa kali sehari Anda bertukar pesan atau mengobrol dengan orang lain? Ini telah menjadi cara yang banyak digunakan untuk berkomunikasi. Tapi hati-hati, jika Anda sedang menjalin hubungan, mengobrol terkadang bisa luput dari perhatian.

Bagaimana Anda memiliki percakapan yang sehat dengan pasangan Anda?

Pesan dibawa oleh pasangan jauh sebelum mereka memutuskan untuk berkomitmen. Saat diperkenalkan, obrolan adalah penyebutan pertama. Berikut adalah beberapa strategi untuk tetap mengobrol dengan pasangan Anda dengan cara yang sehat:

Bukan cara menyelesaikan masalah

Ketika ada masalah dalam suatu hubungan, chat bukanlah solusi. Jangan pernah menyelesaikannya melalui SMS karena ini bukan metode penyelesaian konflik. Sebaliknya, atur waktu untuk bertemu langsung dan berbicara dengan kepala dingin.
Ini membuat percakapan lebih jelas.

Terlalu banyak pertanyaan

Mengajukan terlalu banyak pertanyaan dalam obrolan dapat membuat pasangan Anda merasa seperti sedang ditanyai. Akibatnya, secara alami akan ada sikap defensif dari orang yang menerima rentetan pertanyaan. Jadi batasi diri Anda pada 1 atau 2.

Kalimat terlalu panjang

Idealnya, kalimat obrolan tidak boleh terlalu panjang. Buatlah sesederhana dan sesingkat mungkin. Orang yang menerima SMS yang terlalu lama akan menjadi kesal, apalagi jika sedang sibuk bekerja atau melakukan hal penting lainnya.

Jangan berdebat

Jika Anda merasa emosional dan berkonflik dengan pasangan, segera tutup telepon. Jangan melakukan sebaliknya, yaitu mengirim serangkaian obrolan tanpa memikirkannya. Tidak hanya rentan terhadap penyesalan, itu juga dapat menyebabkan masalah yang lebih besar.

Tidak tahu waktu

Salah satu cara untuk melakukan percakapan yang sopan dan etis adalah dengan mengetahui waktu. Hormati jadwal dan waktu orang lain. Misalnya, dengan tidak mengirim pesan teks di pagi hari atau di tengah malam. Ini juga berlaku jika pasangan Anda sedang sibuk, lebih baik Anda tidak mengirim pesan teks dan segera meminta tanggapan.

Durasi dan Frekuensi

Jangan hanya memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mengirim pesan, tetapi juga memperhatikan frekuensi dan durasinya. Tidak perlu mengobrol terus-menerus, karena ini bisa menjadi indikasi bahwa pasangan Anda terlalu bergantung dan tidak aman.

Hubungan seperti itu tentu tidak sehat. Kontrol yang berlebihan ini dapat mengindikasikan perilaku pasangan yang posesif. Tetapkan batas toleransi saat berhadapan dengan tipe pasangan ini.

Sama pentingnya, selalu ingat bahwa pesan teks bukan satu-satunya sarana komunikasi, juga bukan sarana untuk menyelesaikan konflik. Jika seseorang tidak tahu cara berkomunikasi, bicarakan segera agar masalahnya jelas.