Buang air besar (BAB) berlendir merupakan kondisi di mana tinja mengandung lendir berlebihan. Lendir sebenarnya adalah zat yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk melapisi dan melindungi saluran pencernaan dari iritasi dan infeksi. Namun, jika lendir ini muncul dalam jumlah yang tidak normal atau disertai dengan gejala lain, seperti nyeri perut atau diare, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut beberapa penyebab umum BAB berlendir dan penjelasannya.
1. Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi oleh bakteri, virus, atau parasit bisa menyebabkan tinja berlendir. Infeksi ini sering kali disertai dengan diare, mual, muntah, dan nyeri perut. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah Salmonella, yang biasanya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala lain:
- Demam
- Kram perut
- Dehidrasi
2. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
IBS adalah gangguan kronis pada usus besar yang sering menyebabkan perut kembung, diare, sembelit, dan lendir dalam tinja. Pada penderita IBS, lendir dihasilkan karena peradangan atau iritasi pada dinding usus yang dapat meningkatkan produksi lendir.
Gejala lain:
- Nyeri perut yang berulang
- Perubahan frekuensi buang air besar
- Perut kembung atau bergas
3. Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD)
Radang usus, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, adalah kondisi peradangan kronis yang memengaruhi saluran pencernaan. Penderita IBD sering mengalami BAB berlendir karena dinding usus mengalami peradangan parah yang merangsang produksi lendir.
Gejala lain:
- Diare berdarah
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Nyeri sendi
4. Intoleransi Makanan
Intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti intoleransi laktosa (susu) atau gluten (penyakit celiac), dapat menyebabkan iritasi usus yang meningkatkan produksi lendir. Kondisi ini sering disertai dengan diare, perut kembung, dan nyeri.
Gejala lain:
- Kram perut
- Diare setelah mengonsumsi makanan tertentu
- Kembung dan gas
5. Alergi Makanan
Alergi makanan juga dapat memicu peningkatan produksi lendir di usus. Pada beberapa orang, alergi makanan seperti kacang, telur, atau makanan laut dapat menyebabkan reaksi pencernaan, termasuk tinja berlendir. Reaksi alergi pada usus sering kali menyebabkan peradangan yang mendorong produksi lendir berlebih.
Gejala lain:
- Gatal-gatal
- Pembengkakan pada mulut atau tenggorokan
- Mual atau muntah