Alasan Pasangan memilih Untuk Childfree

Memiliki buah hati tentunya adalah hal yang baik dan menyenangkan, menjadi ibu juga sesuatu hal yang wanita impikan. Namun ada beberapa hal yang membuat seorang wanita maupun pasangan tidak ingin memiliki anak. Berikut adalah beberapa alasan yang memungkinkan seseorang untuk memutuskan Childfree.

  1. Usia yang sudah tidak mumpuni

Alasan pertama yang mungkin terjadi adalah ketika usia kalian sudah tidak lagi mampu untuk memiliki buah hati. Seperti usia kalian yang mungkin sudah lanjut, akan sangat beresiko. Biasanya jika usia wanita sudah diatas 40 tahun, kemungkinan sel telur sudah tidak dalam kondisi yang baik sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan orang-orang yang sudah dewasa untuk memilih child free.

2.Trauma Masa Kecil

Ada lagi hal yang kebanyakan terjadi di generasi kita, yaitu trauma yang dialami mereka pada saat masih kecil. Mungkin ada beberapa anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis, ada juga yang mengalami kekerasan masa kecil hingga mereka tidak merasakan ikatan dengan orang tua mereka. Karena beberapa hal tersebut dialami saat masih kecil, tubuh dan memori kita terus mengingat kejadian tersebut yang membuat kita merasa tidak mampu untuk memiliki anak, mereka takut hal tersebut akan terjadi kembali kepada anak anda.

3.Kesehatan Mental

Ini juga menjadi salah satu faktor lainnya yang membuat orang-orang memilih untuk child free. Disaat kesehatan mental kita sendiri saja tidak baik, apa lagi jika ditambah harus mendidik dan membesarkan seorang anak. Pastinya sebagian besar orang akan sangat khawatir jika nantinya mereka tidak bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak mereka dan malah membuat anak kita menderita seperti diri kita. Maka dari itu hal ini menjadi salah satu faktor besar para remaja memilih untuk child free.

4.Tanggung Jawab

Kalau kita sudah memiliki keluarga dan bahkan seorang anak, tentu tanggung jawab yang kita pikul akan sangat besar, Itu yang sangat dikhawatirkan oleh generasi sekarang. Disaat ekonomi sedang sulit dan juga terjebak dalam situasi seperti sandwich generation. Tentunya memiliki seorang anak sudah bukan lagi prioritas mereka. Mereka merasa bahwa kita saja sulit untuk menghidupi diri sendiri apalagi jika ditambah untuk biaya membesarkan anak.