Memilih tontonan yang layak untuk anak adalah tanggung jawab penting bagi orangtua. Tontonan yang tidak sesuai bisa memberi dampak buruk pada perkembangan mental, emosional, dan sosial anak. Terkadang, konten yang tampak seperti untuk anak-anak ternyata mengandung pesan atau adegan yang kurang layak. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan orangtua untuk memastikan tontonan yang diberikan benar-benar aman bagi anak.
1. Kekerasan atau Adegan Berbahaya
Konten yang mengandung adegan kekerasan, perkelahian, atau perilaku yang membahayakan sering kali dianggap tidak pantas untuk anak-anak. Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Tontonan yang memperlihatkan cara penyelesaian masalah dengan kekerasan dapat mempengaruhi anak untuk menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang normal. Cari tanda-tanda adanya kekerasan fisik atau verbal dalam tontonan tersebut, terutama yang digambarkan dengan detail atau diperlihatkan sebagai cara mencapai tujuan.
2. Bahasa Kasar atau Tidak Sopan
Konten dengan bahasa kasar, kata-kata kotor, atau kata-kata yang menghina adalah hal lain yang harus diwaspadai. Anak-anak mudah sekali meniru bahasa yang mereka dengar tanpa menyadari dampaknya. Bahasa yang tidak pantas dapat membentuk perilaku yang kurang sopan, bahkan dalam pergaulan sehari-hari. Pastikan tontonan yang dipilih menggunakan bahasa yang baik dan santun agar anak bisa belajar untuk berkomunikasi dengan cara yang positif.
3. Tema Dewasa atau Konten Sensual
Tema dewasa, seperti percintaan yang intens, seksualitas, atau adegan yang tidak pantas untuk usia anak-anak, tidak sesuai untuk tontonan anak. Konten semacam ini bisa mengaburkan pemahaman anak tentang hubungan atau mengajarkan hal-hal yang belum siap mereka terima. Sebelum memberikan tontonan pada anak, cek sinopsis atau rating dari tontonan tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada unsur sensual atau tema dewasa.
4. Perilaku yang Tidak Patut Dicontoh
Tontonan yang menunjukkan perilaku negatif, seperti membolos sekolah, melanggar aturan, atau memperlakukan orang lain dengan tidak hormat, juga sebaiknya dihindari. Tontonan yang memperlihatkan tindakan yang berlawanan dengan nilai moral dan norma sosial bisa membuat anak menganggap perilaku tersebut biasa atau bisa diterima. Pastikan bahwa setiap tontonan mengandung pesan moral yang baik dan perilaku yang patut dicontoh.
5. Rating Usia yang Tidak Sesuai
Salah satu indikator utama dalam menilai kelayakan tontonan untuk anak adalah rating usia. Rating ini ditentukan berdasarkan konten dan dianggap sesuai dengan tingkat pemahaman serta emosi anak pada usia tertentu. Misalnya, film atau serial dengan rating 13+ atau 18+ jelas tidak sesuai untuk anak yang masih berada di usia balita atau sekolah dasar. Pastikan untuk selalu memeriksa rating ini sebelum membiarkan anak menonton sesuatu.
6. Mengandung Pesan Negatif atau Pesimisme
Tontonan yang penuh dengan pesan negatif, pesimisme, atau tidak memberikan inspirasi juga sebaiknya dihindari. Anak-anak membutuhkan tontonan yang membangkitkan semangat dan positif, bukan yang membuat mereka takut atau berpikir negatif. Pastikan tontonan yang diberikan memberikan pesan yang baik dan memotivasi, sehingga bisa mendukung perkembangan mental dan emosional anak dengan cara yang sehat.